SURABAYA – Operasi Aman Bacuya 2023 dalam rangka pengamanan FIFA U-17 World Cup 2023, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada selaku Kepala Operasi Pusat (Kaopspus) memimpin apel gelar pasukan di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, pada Kamis (9/11/2023).
Selain di Jawa Timur, apel gelar pasukan itu juga diikuti serentak oleh Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat dan Polda Jawa Tengah yang menjadi venue Piala Dunia 2023 FIFA U-17.
Pada apel Gelar Pasukan , Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada juga mengecek kelengkapan sarana prasarana Polri, baik berupa Alat Khusus (Alsus) maupun Alat Material Khusus (Almatsus) beserta peralatan lainnya.
Komjen Wahyu menyampaikan, Indonesia sebagai negara pertama yang ada di Asia Tenggara, yang ditunjuk untuk menjadi tuan rumah FIFA U-17 World Cup tahun 2023.
Oleh karenanya diminta kepada seluruh personel dapat benar – benar melaksanakan tugas pengamanan secara professional dan proporsioanal
“Ini merupakan suatu kebanggaan dan sekaligus prestasi dimana Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah FIFA U-17 World Cup tahun 2023, untuk itu kita semua yang hadir di sini harus bangga karena menjadi bagian dari sejarah untuk melakukan pengamanan peristiwa yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,” tutur Komjen Wahyu Widada.
Pelaksanaan pertandingan FIFA U-17 World Cup 2023 yang akan digelar di empat stadion yaitu, stadion Jakarta Internasional Stadium (DKI Jakarta), stadion Si Jalak Harpa (Jabar), stadion Manahan (Jateng) dan Gelora Bung Tomo (Jatim) serta beberapa lokasi lapangan yang akan digunakan sebagai tempat Latihan.
Komjen Wahyu Widada selaku Kaopspus Operasi Aman Bacuya 2023 menegaskan baik stadion maupun tempat latihan harus dilakukan pengamanan secara maksimal.
Kasatgas Opspus Aman Bacuya Komjen Wahyu Widada juga mengatakan. Meskipun FIFA U-17 World Cup tahun 2023 adalah piala dunia usia muda dan untuk penonton segmennya adalah pemuda dan remaja usia dibawah 17 tahun namun terdapat beberapa hal yang harus diantisipasi dalam pengamanan penyelenggaraan FIFA U-17 World Cup tahun 2023.
Untuk itu ia menegaskan kepada personel untuk mengantisiapasi terjadinya kerumunan (crowd) di pintu masuk stadion, kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, gesekan fisik antar supporter dan pendukung kesebelasan, penghadangan, penyerangan, pelemparan terhadap wasit, pemain dan tim official.
Selain itu hal lain yang perlu diatensi seperti pelemparan kembang api / flare ke lapangan, spanduk yang dibawa suppoter bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yang berkonflik (konflik israel-palestina), aksi ancaman bom, bom bunuh diri dan penyerangan terhadap aparat keamanan (TNI/Polri).
Personel pengamanan juga diminta untuk antisipasai adanya aksi kejahatan konvensional, kejahatan jalanan dan aksi premanisme, aksi sabotase jalannya rangkaian fifa u-17 world cup tahun 2023 dan kejadian kontijensiserta bencana alam.
“Kita semua akan menjadi bagian yang ikut dikenang oleh dunia, bahwa penyelenggaraan FIFA U-17 World Cup tahun 2023 yang diselenggarakan di Indonesia berjalan dengan lancar dan aman,” imbuhnya. (*)