NAMLEA- Reporter TV Nasiomal, Wahyu Swandy hampir dianiyaya oleh seorang Oknum Anggota Polisi Polres Buru Selatan (Bursel) inisial Bripka (PA).
Dugaan ancaman pemukulan di benarkan oleh Wahyu, kepada media Selasa (24/10/2023), didalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Negara Indonesia (BNI) Kopleks Pilar.
Kata wahyu, diduga oknum (PA) ini tersinggung Soal Kasus Penangkapan Karbon dan Costic di Desa Pela, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru pada 13 Agustus 2023 Lalu.
Setelah gertak mau pukul Wartawan, oknum Polisi tersebut menjelaskan bahwa, dirinya tersinggung kerena perkataan pada dua hari lalu di salah satu toko bangunan tetang kalimat “Desa Pela”.
Tak menghiraukan aksi oknum polisi tersebut, Wahyu langsung bergegas dan meninggalkan tempat tersebut dengan tujuan menghindar Agar tidak terjadi perbuatan penganiayaan.
Dari peristiwa itu, diduga kuat kemungkinan Besar, kasus Karbon dan Costic yang di Amankn Polsek Batabual di Desa Pela diduga pasti ada kaitannya dengan oknum Anggota Polisi Polres Buru Selatan itu.
Di ketahui karbon dan Costic yang di Amankn dan di bawa ke Polres Pulau Buru itu, berasal dari Maluku Tengah menggunakan Spiet Boat sengaja mau di bawa ke Pertambangan Ilegal yang ada di Desa Persiapan Wamsait, Kecamatan Waelata. Kabupaten Buru.
Sikap yang tidak terpuji perlu mendapat perhatian dan pembinaan oleh Pimpinan dari Oknum Anggota Polisi terbut, karena sikap yang di lakukan oleh oknum tersebut dapat mencoreng nama Kepolisian di mata Jurnalis.
“Saya sebagai Kabiro Media Liputan Buru, sekaligus Reporter TV, sangat tersinggung atas sikap yang di lakukan oknum Polisi kepada saya, oleh karena itu meminta untuk pimpinan Oknum Polisi dalam hal ini Kapolres Buru Selatan untuk mendidik Oknum Polisi itu,” harap wahyu.
Selain itu, oknum tersebut di ketahui Bertugas di Polsek Ambalau, kecamatan Ambalau, kabupaten Buru Selatan, Namun tidak menempati wilaya tugasnya melainkan berada di Kota Namlea.
Oknum Polisi yang di Konfirmasi lewat telepon seluler terkait perihal dugaan pengancaman terhadapa wartawan di lokasi ATM hanya menjawab, zeng ada (tidak ada).