SIDOARJO -Berkedok warkop (warung kopi) namun sediakan layanan prostitusi atau esek-esek ada di Prambon, Kecamatan yang dihimpit oleh kota Krian, Sidoarjo dan Mojosari, Pacet merupakan peluang besar untuk usaha portitusi.
Usaha portitusi yang lagi marak dikembangkan ada di
RT.1 Rw.1 Kelurahan Kajar Tengguli, Kecamatan Prambon, Sidoarjo.
Di warung kopi itu juga ada Pijat yang ternyata menyediakan layanan plus plus atau portitusi. Warkop Pijat ini berhadapan dengan perusahaan PT Waskita bergerak di bidang konstruksi.
Wakop portitusi yang berada di Jl. Soe Nandar Priyo Sudarmo ini terlihat cukup tidak menyolok bila dilihat tampak depan. Hal tersebut diutarakan oleh warga sekitar yang juga penjual warung kopi.
Sebut saja Edi bahwa dari depan adalah warung kopi namun dibelakang rumahnya adalah tempat pijat plus plus.
“Iya mas bila ada Pelangan pijat plus datang tidak berhenti di depan warung kopi namun langsung masuk lewat gang samping rumah Warkop. Sekilas samping rumah adalah gang kecil namun dalamnya banyak perempuan seksi sebagai pemijatnya, “ ujar Edi, Sabtu (9/9/2023).
Lebih lanjut Edi menceritakan, pagi pelangan yang masuk lewat gang (lompongan) samping Warkop merupakan pelanggan pijat plus plus. “Jadi yg pelanggan itu bisa order wanita untuk dipanggil
Ke tempat plus plus itu. Meski yang stand by ada dua wanita namun bisa pesen wanita yang di ingginkan dengan melalui bosnya (mama Susi),” ujarnya.
Harga yang dibandrol menurut eko bervariasi. Untuk pelayanan pijat saja 150 ribu bila plus plus senilai Rp. 250 ribu hingga Rp. 300 ribu, dan bila pelayanan full yaitu Hypersex bisa diangka Rp.350 ribu.
“Saya tahu harga plus plusnya ya dari para supir yang minum di wakop saya. Kalau plus plusnya antara Rp. 250 hingga Rp. 300 ribu, bedanya dari pelayanan para wanita yang diberikan, “ tambah Edi.
Edi juga menceritakan lagi bahwa adanya tempat portitusi sudah berjalan 3 tahun. Adanya aktifitas tersebut telah diprotes oleh tetangga kanan kiri tempat tersbeut. Selain itu pihak ketua RT sudah menegurnya agar tidak dilanjutkan membuka usaha pijat plus plus di sekitar kampungnya.
“Mama itu kerap beradu mulur dengan tetangga kanan kiri yaitu
Pak Suker dan Pak Tejo. Saya sendiri kurang faham apa yang di bentrokan, namun tidak lama itu juga ketua RT.1 mendatangi Warkop pijat Plus Plus milik mama Susi,” tutupnya.
Awak media berhasil mengorek info dari salah satu pemijat plus plus, sebut saja inisial L dan AS, mereka mengakui bahwa dari pelanggan yang menikmati layanan plus plus mayoritas adalah para supir truk armada PT Waskita Prambon.
Menurut mereka para supir truk ini tidak rewel bila para pemijat plus plus menawarkan harga pemuas nafsu.
“Ya kalau mau pelayanan full hand job plus bibir sekitar Rp.350 ribu tapi bila hanya beraetubuh saja tanpa ada variasinya Rp.250
Ribu. Dari harga itu saya setor ke mama Rp. 100 ribu,” ujar AS dan L.
Dengan aktifitas adanya pijat plus plus yang di kamuflase warung kopi tersbeut pihak Polres Sidoarjo akan melakukan penyelidikan.
Seperti yang diutrakan oleh Kasat Reskrim Kompol Tiksnarto Andaru Hutomo. S. H. S. I. K.
“Kita sedang melakukan penyelidikan adanya warung kopi yang mana juga digunakan untuk tempat portitusi. Dan bila ada pemberitaan viral akan kegiatan di situ akan kami lakukan tindakan tegas,” ujarnya, Sabtu (9/9/2023). (*/y)